Skizofrenia termasuk gangguan mental serius yang memengaruhi cara memproses informasi dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Gangguan ini menyebabkan seseorang berhalusinasi, berdelusi (meyakini sesuatu yang salah), dan memiliki pemikiran serta perilaku yang tidak teratur.
Skizofrenia tidak dapat disembuhkan. Seseorang dengan diagnosis skizofrenia perlu mendapatkan pengobatan dan perawatan seumur hidup untuk dapat mengelola gejala, berinteraksi sosial dan menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih baik.
Skizofrenia pada Remaja dan Gejalanya
Skizofrenia biasanya didiagnosis di usia akhir masa remaja dan awal usia 30-an. Namun, skizofrenia bisa dialami anak-anak di bawah 13 tahun dan makin berkembang di usia remaja. Skizofrenia yang berkembang di usia remaja disebut dengan skizofrenia onset.
Tidak diketahui jelas apa penyebab pasti skizofrenia muncul pada anak-anak dan remaja. Para ahli percaya bahwa skizofrenia mungkin disebabkan oleh kombinasi banyak faktor, termasuk genetik, lingkungan dan zat kimiawi otak.
Adapun gejala skizofrenia pada remaja, di antaranya:
- Kebingungan terhadap pikiran dan ucapan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Ide, pemikiran dan pernyataan yang aneh
- Tidak bisa membedakan antara kenyataan, televisi dan mimpi
- Murung terus-menerus
- Mudah tersinggung dan depresi
- Memiliki pemikiran untuk bunuh diri
- Kecurigaan berlebihan terhadap orang lain
- Kurangnya emosi
- Tidak memiliki rasa takut
- Selalu bermasalah di sekolah
- Menarik diri dari teman dan keluarga
- Lebih sering mengurung diri
- Perilaku yang tidak dewasa
- Perubahan dalam perilaku
- Masalah dengan teman sebaya
- Tidak menjaga kebersihan pribadi
Baca Juga: Ternyata ini Penyebab Remaja Suka Memberontak
Seiring dengan bertambahnya usia, gejala yang dialami makin menyerupai orang dewasa. Mereka mungkin mulai mendengar atau melihat hal-hal yang tidak nyata. Mempunyai ketakutan yang tidak benar, pemikiran dan ucapan yang tidak teratur dan mungkin tidak masuk akal dan berperilaku aneh.
Perkembangan gejala yang mungkin tampak pada anak remaja, di antaranya:
- Kurangnya motivasi diri
- Tidak menjaga kebersihan diri
- Menghindari aktivitas sehari-hari dan orang-orang terdekat
- Kehilangan kesenangan
- Tidak ada kontak mata atau perubahan ekspresi dan berbicara dengan nada datar
- Perilaku yang tidak bisa ditebak
- Kesulitan dalam mengerjakan tugas
- Tidak bertanggung jawab
- Terlalu sering mondar-mandir
- Postur tubuh yang tidak biasa
- Kesulitan berkonsentrasi
- Gangguan ingatan dan perhatian
- Kesulitan memahami dan menggunakan informasi
Baca Juga: Usia Berapa Tepatnya Anak Disebut Remaja?
Walaupun skizofrenia bukan sesuatu yang bisa disembuhkan, Anda tetap perlu membawa anak ke dokter atau psikiater untuk mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat. Dokter bisa merekomendasikan pengobatan dan perawatan yang dapat membantu mengelola gejala sehingga anak masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Yang perlu diingat adalah, pemeriksaan dan pengobatan dini sangat berarti dan bermanfaat bagi kondisi anak Anda. Tanpa pengobatan dan perawatan, skizofrenia bisa memengaruhi segala aspek kehidupan dan mungkin membahayakan diri anak Anda.
Memiliki pertanyaan lain seputar skizofrenia? Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Mayo Clinic (2020). Schizophrenia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/symptoms-causes/syc-20354443
Tessa Cooper (2023). How to recognize schizophrenia in teens. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/schizophrenia-in-teens
Annie Stuart (2022). How to Recognize Schizophrenia in Teens. Available from: https://www.webmd.com/schizophrenia/recognizing-schizophrenia-in-teens
Healthy Children.org (2021). Schizophrenia in Children, Teens and Young Adults. Available from: https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/emotional-problems/Pages/Schizophrenia.aspx